
Kabarhiburan.com, Jakarta – Sudah dapat dipastikan, ajang pencarian bakat di bidang musik dangdut masih menjadi tontonan favorit masyarakat Indonesia. Kesimpulan tersebut didasarkan perolehan prosentase rating share yang selalu tinggi.
Sebuah situasi yang membuat Harsiwi Achmad, selaku Direktur Program Indosiar terus menggagas event musik dangdut yang variatif dan lebih besar, yang diharapkan tidak membosankan pemirsanya.
Setelah sukses D’ Academy menyelesaikan episode 4 dirasa cukup, Indosiar langsung menggantikannya dengan yang lebih besar lagi, Liga Dangdut Indonesia (LIDA). Hadiah yang dijanjikan pun semakin menggiurkan, berupa uang tunai total Rp1 Miliar!
“Kami ingin kontes dangdut yang lebih besar, makanya kami menggelar audisi di 34 Provinsi di Indonesia. Jadi wajar dong, kalau Musium Rekor Indonesia (MURI) menganugerahi Indosiar dengan Penghargaan sebagai ajang kontes dangdut terbesar, tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia, ” ujar Harsiwi Achmad saat jumpa pers menjelang LIDA di kantor Indosiar di Senayan City Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Dalam kesempatan tersebut, LIDA memperkenalkan total 170 peserta yang datang dari 34 provinsi ke ddalam konser Selamat Datang Liga Dangdut Indonesia, yang disiarkan secara live malam ini, pukul 19.00 WIB, Senin (15/1).
Satu hal yang langka dilakukan dan patut diapresiasi, adalah acara pengambilan sumpah sebelum dimulainya kontes LIDA. Sumpah dimaksudkan demi menjaga netralitas para dewan juri, host, musisi pengiring, koreografer, hingga pelatih vocal pun kebagian membuat ikrar agar berlaku netral.
“Kami berharap mereka yang terlibat bisa netral. Mulai dari penjurian, musik pengiring, koreografer dan pelatih vokal. Dengan demikian kualitas LIDA bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Harsiwi Achmad saat dihubungi lewat ponselnya, Senin (15/1).

Tidak main-main. Acara pengambilan sumpah juga disiarkan secara live sebagai tanda dimulainya LIDA. Kebetulan pedangdut Elvi Sukaesih selaku dewan dangdut mendapat giliran menyatakan sumpah. “Saya, Elvy Sukaesih asal Jakarta. Saya akan meletakkan identitas saya sebagai warga Jakarta, sebagai dewan dangdut saya akan bertindak adil dan tidak berpihak pada siapapun. Karena saya Indonesia,” ucap Elvy Sukaesih dengan suara lantang.
Harsiwi juga menyebutkan Indosiar memandang perlu kembali merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui seni. “Inilah salah satu yang mendorong kita menggunakan tagline Seni Menyatukan. Bila yang lain memecah belah, maka melalui seni, khususnya melalui musik dangdut, kita menyatukan semua komponen bangsa.”
Melalui kemasan Liga Dangdut Indonesia, masyarakat diharapkan semakin menyadari betapa kayanya budaya Indonesia. “Dengan menampilkan duta-duta dangdut dari 34 provinsi di Indonesia, kita akan makin tahu betapa kayanya Indonesia, betapa indahnya Indonesia, insya Allah kita akan semakin mencintai Indonesia,” harapnya.
Hadirnya para duta dangdut di panggung, akan diiringi pula oleh tampilnya keragaman budaya dari masing-masing provinsi. Meliputi adat tradisi, busana, makanan, karya seni, dan pesona daerah. Dengan demikian setiap penayangan akan menampilkan citarasa berbeda yang merepresentasikan kedaerahan masing-masing.
“Melalui Liga Dangdut Indonesia, sebenarnya musik dangdut hanyalah sebagai sarana, bagaimana kita dapat lebih mengenalkan potensi adat dan budaya, dari satu provinsi ke provinsi yang lain. Saya kira ini jauh lebih bermakna. Mempunyai pesan kuat tentang Bhinneka Tunggal Ika. Lebih menyatukan Indonesia, untuk saling mengenal satu sama lain,” ujar Harsiwi.
Layaknya ajang pencarian bakat, seperti Dangdut Academy Asia 1 hingga 4 yang pernah digelar Indosiar, Liga Dangdut Indonesia juga menghadirkan juri yang kemudian disebut Dewan Dangdut dan para komentator. Mereka antara lain, Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto, Iyeth Bustami, Inul Daratista, Soimah, Nassar, Zaskia Gotik, dan Samuel Wattimena.
Liga Dangdut Indonesia juga melibatkan pemirsa untuk memberi dukungan kepada peserta idolanya melalui pesan SMS. Acara ini dipandu beberapa presenter kondang. Mereka antara lain, Ramzi, Irvan Hakim, Gilang Dirga, Ari Kriting dan Upiak Isil. “Di atas semuanya, kami harapkan Liga Dangdut Indonesia bisa menghibur masyarakat Indonesia yang mulai dipanaskan dengan suhu Pilkada yang mulai memanas,” pungkas Harsiwi Achmad (Tumpak Sidabutar/KH)