
Kabarhiburan.com, Tangerang – Jangan dulu berkecil hati jika tidak memiliki banyak lahan untuk membuat taman. Maksimalkan saja lahan yang ada untuk mempercantik tampilan rumah, selain berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Ustad Yusuf Mansyur yang akrab dipanggil UYM sudah membuktikannya. Pimpinan dari pondok pesantren Daarul Quran Ketapang, Cipondoh, Tangerang tersebut memanfaatkan setiap jengkal lahan terbuka di rumahnya untuk menyalurkan hobi berkebun.
UYM mengaku mulai senang berinteraksi dengan tanaman mulai tumbuh sejak menggagas program sedekah sawah bersama teman-temannya beberapa tahun silam. Mereka mengumpulkan dana untuk membeli sebidang sawah. Selanjutnya, pada setiap panen hasilnya dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
“Alhamdulillah, saat ini di rumah kami setiap makan buah, maka bijinya tidak dibuang percuma, melainkan ditanam. Misalnya, kami beli sebuah melon jepang. Puluhan bijinya kemudian disemai menjadi puluhan bibit melon jepang yang siap ditanam,” kenang UYM saat ditemui di rumahnya di kawasan Ketapang, Cipondoh, Tangerang, Selasa (21/1).
Mansyurponic
UYM lalu mengajak untuk berkeliling rumahnya. Pada halaman rumah yang tidak terlalu luas, tampak aneka warna dan ragam tanaman buah, sayuran dan tanaman hias sedang bermekaran. Banyak pula tanaman yang menjuntai.

Sementara pada tembok yang mengelilingi sebagian halaman, disulap dengan trik cerdas menjadi taman hijau nan asri. Mulai dari taman vertikal, memanfaatkan botol plastik bekas menjadi pot, hingga ranjang bertingkat bekas pun disulap menjadi taman bertingkat.
Pada sudut lain tembok halaman rumah, disulap menjadi taman vertikal yang menggunakan media air untuk bertanam sayuran organik.
“Orang lain biasa menyebutnya tanaman hydroponic. Kalau disini, saya sebut ‘Masyurponic’,” ujar UYM sambil tertawa.
Bukan itu saja. UYM juga menfaatkan atap rumahnya yang datar dan terbuat dari dak beton, menjadi taman hijau yang lumayan luas untuk bertanam aneka jenis sayuran dan buah. Semua tumbuh dan mekar di dalam pot berbagai ukuran dan bentuk.
Kini, ayah dari dua anak ini sudah menikmati hasil dari taman asri di seputar rumahnya. Selain menjadikan sekeliling rumah menjadi hijau asri yang menyegarkan, rumah pun mendapat suplai oksigen yang tiada habisnya.
“Rasa capek langsung hilang saat melihat tanaman mulai berbunga atau berbuah. Kita akan mengalami girangnya metik. Pengalaman seperti itu enggak pernah dimiliki oleh mereka yang enggak pernah nanam.
Ketahanan Pangan
Pengalaman menarik dan sejuta manfaat berkebun di lahan terbatas di rumah, rupanya ingin UYM bagikan kepada masyarakat. Katanya bisa dimanfaatkan untuk menghadapi harga kebutuhan yang merambat naik belakangan ini.

“Belakangan ini masyarakat mulai mengeluhkan harga kebutuhan rumah tangga semakin mahal. Padahal, di rumah mereka punya halaman. Kalaupun enggak punya halaman, kan bisa memanfaatkan tembok rumah sebagai lahan untuk menanam sayur. Kalau perlu, tanaman bisa digantung bak kandang burung,” keluhnya.
UYM mengaku yakin bahwa dengan memanfaatkan lahan yang ada bisa digunakan untuk mensiasati kebutuhan sehari-hari. Apalagi, menanam sayuran maupun buah bukanlah ilmu yang rumit. Semua sudah tersaji dengan gambling di media sosial.
“Begitu juga memelihara ikan lele. Saat ini tidak perlu harus memiliki lahan kolam ikan. Bisa pakai terpal, yang ditaruh di teras, kalau sama sekali tidak punya lahan,” kilahnya.
Lebih jauh UYM mengatakan bahwa saat ini jumlah penduduk Indonesia lebih dari 265 juta jiwa. Kalau masing-masing memiliki 10 pot tanaman di rumahnya, akan ada tambahan 265 miliar tanaman baru.
Begitu pula, atap rumah jika dimanfaatkan sebagai lahan untuk tanaman sayuran dan buah.
“Katakan ada 10 juta rumah yang atapnya berukuran minimal 100 meter persegi. Itu artinya ada tambahan lahan baru seluas 1 miliar meter persegi. Nah, kalau dimanfaatkan sebagai lahan tanaman, maka ketahanan pangan negara kita akan semakin mantap,” ujar Ustad Yusuf Mansyur optimis. (Tumpak Sidabutar/KH)