
Kabarhiburan.com – Indonesia memiliki aneka kuliner lokal yang menggugah selera, tersebar dari Sabang sampai Merauke. Kuliner lokal dibuat dari bahan yang mungkin hanya bisa ditemui di daerah tertentu saja. Menjadikannya khas dan memiliki keunikan tersendiri.
Menariknya, kuliner lokal juga menginspirasi para musisi untuk melahirkan lagu dan musik yang enak didengar. Sebut saja, lagu Sega Jamblang (Cirebon), Pempek Lencer (Palembang), Soto Madura, Gado-gado Jakarta dan masih banyak lagi.
Kini, aktris dan penyanyi Ayu Azhari bersama musisi Devian dan Roberto, memberi musik kekinian sebagai ‘nyawa baru’ bagi sembilan lagu bertema kuliner lokal, sehingga enak didengar. Kemudian mengemasnya ke dalam Album Kuliner.
Kehadiran album ini mendapat apresiasi positif, saat dirilis pada acara Talk Show hybrid bertajuk “Potensi Kuliner Lokal dan Ketahanan Pangan serta Ekonomi Kreatif, Sebagai Daya Tarik Pariwisata Indonesia”, berlangsung di Studio Mini Ngopi Daring, Bela Negara, Ditjen Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Kamis (21/10).
Talk Show dipandu oleh Ketua Seksi Musik, Film dan Lifestyle PWI Jaya Irish Riswoyo, menghadirkan narasumber: Diah Novita Susanto selaku Ketua Umum Perempuan Tani HKTI dan Founder Kopi Perempuan Tani, Sari Bondan selaku Direktur Pengembangan Daerah IGC (Indonesia Gastronomi Community), Guru Besar IPB Prof. Made Astawan dan Brigjen TNI Jubei Levianto selaku Diretur Bela Negara Kementeriajn Pertahanan RI.
Pada kesempatan itu, Ayu Azhari bersama musisi Devian dan Roberto menyanyikan dua dari sembilan lagu yang ada di Album Kuliner miliknya, yaitu Soto Madura dan Pempek Lenjer.
“Aku ingin mengajak masyarakat untuk mencintai budaya Indonesia, sekaligus mendukung Bela Negara lewat berbagai cara. Salah satunya, dengan membuat lagu bertema keberagaman kuliner Indonesia,” ujar Ayu Azhari.

Istri musisi Mike Tramp ini menyebutkan bahwa Indonesia kaya dengan makanan-makanan khas daerah.
“Jadi, saya coba populerkan kembali menjadi daya tarik dan bisa memberikan variasi menu makanan lokal di rumah kita masing-masing. Pengembangan potensi kuliner lokal untuk ketahanan pangan dan ekonomi kreatif sebagai Icon Baru Daya Tarik Pariwisata Indonesia. Aku ingin membentuk icon baru tersebut,” ujar Ayu Azhari.
Keinginan Ayu Azhari mendapat dukungan Jubei Levianto, yang mengatakan bahwa bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara.
“Lagu-lagu bertema kuliner perlu kita besarkan sebagai salah satu kegiatan bela negara yang nyata dan sudah ada di Undang-undang, yakni bangga dengan produk-produk dalam negeri, seperti mbak Ayu lakukan ini,” ujar Brigjen TNI, Dr. Jubei Levianto.
Para narasumber sepakat bahwa ketahanan pangan sangat penting sebagai salah satu pilar dari wujud nyata Bela Negara.
“Oleh karena itu, kita harus ciptakan kemandirian pangan dengan menggali memupuk potensi-potensi pangan yang ada di Indonesia. Kita tidak boleh tergantung ekspor dari luar negri,” jelas Prof. Made Astawan.
Sementara itu, Sari Bondan dari IGC menjelaskan bahwa hampir semua makanan tradisional ketika dibuat dulu, umumnya memiliki filosofi terutama makanan-makanan dari Pulau Jawa.
Dian Novita Susanto M.Sos menyampaikan bahwa Perempuan Tani HKTI mengapresiasi apa yang dilakukan Ayu Azhari. Sebagaimana diketahui, kalau bicara bertani selalu identik dengan laki-laki, mulai dari bertanam sampai jadi pangan yang terhidang di meja.
“Dengan Ayu Azhari merilis lagu bertema makanan lokal, ini loncatan baru dari kaum peremuan di bidang pertanian,” ujar Dian Novita.
Acara Talk Show dibuka oleh promotor musik legendaris, Harry Koko Santoso, yang telah banyak membantu perkembangan musik di Indonesia melalui konser-konser musik yang ia selenggarakan. (Tumpak S)