
Mikael Andamadan Riswoyo, lead guitar band Flight to Infinity bagai di persimpangan jalan.
Kabarhiburan.com, Jakarta – Senangnya Mikael Andamadan Riswoyo mendapat tawaran yang membanggakan. Remaja yang biasa dipanggil Mikael ini bersama bandnya, Flight to Infinity, mendapat undangan untuk tampil di ajang festival musik internasional yang akan berlangsung di Long Beach, California, Amerika Serikat.
“Ya, minggu kemarin saya ditelepon seseorang yang mengaku promotor dari sebuah even yang akan berlangsung di Long Beach, California AS . Mereka mengundang Flight to Infinity untuk bisa tampil disana,” ujar Mikael pemegang lead guitar pada band Flight to Infinity.
Hanya saja, Mikael belum bisa melampiaskan kegembiraannya. Baginya dan Flight to Infinity, undangan tersebut merupakan kebanggaan, sekaligus kesedihan.
“Sedih, karena kami harus mengeluarkan biaya sendiri untuk tiket perjalanan. Panitia hanya menyediakan akomodasi dan konsumsi selama disana,” jelas Mikael di Jakarta, Kamis (27/6).
Kegalauan Mikael dan band-nya tentu beralasan. Pasalnya, bukan perkara mudah untuk bisa tampil di Negeri Paman Sam. Panitia pasti sudah melakukan seleksi ketat terhadap peserta dan negara mana saja yang akan diundang.
“Kami merasa tersanjung bisa terpilih untuk diundang. Namun karena tak ada biaya untuk beli tiket pergi kesana, makanya saya sedih,” katanya.
“Memang ada sedikit harapan, karena di ujung pembicaraan melalui telepon, promotor dari ajang tersebut, berjanji akan mencarikan sponsor untuk tiketnya. Kalau itu terwujud, sungguh menjadi kebanggaan tak terhingga bagi saya bersama teman-teman di band,” jelas Mikael.
Dalam kesempatan yang sama, Irish Riswoyo, ayah sekaligus manager pribadi Mikael, Irish Riswoyo, membenarkan bahwa kesempatan seperti ini belum tentu datang dua kali.
“Saya sampaikan ke Mikael, silakan berangkat jika memang ada sponsor untuk membiayai tiket. Soalnya, mengingat biayanya yang cukup besar, maka saya angkat tangan,” jelas Irish, yang menambahkan, seandainya tidak ada sponsor, disarankan agar Mikael untuk fokus pada pendidikan formal dulu.
“Mikael sedang mencari perguruan tinggi untuk kuliah. Selain ia masih fokus rekaman album bersama bandnya yang sudah mengumpulkan lima lagu jadi,” jelas Irish.
Sepanggung Dengan band Relic Heart
Kalau Mikael bersama Flight to Infinity mendapat undangan ke ajang festival di USA, itu bukan datang tiba-tiba.
Sebelumnya, Flight to Infinity sudah tampil di ajang International Indie Music Festival yang berlangsung di ICE BSD tempo hari. Di sana, Flight to Infinity tampil di panggung utama bersama band asal Perancis dan Amerika Serikat (AS).

Flight to Infinity mendapat apresiasi dari band asal Amerika Serikat.
Usai tampil, Mikael didatangi beberapa personil band dari AS tersebut. Mereka mengatakan, kagum dengan permainan band yang personilnya masih muda, sudah mampu membawakan lagu-lagu punk dan rock n roll secara rapi.
“Waktu itu, Flight to Infinity main sebelum band terakhir. Nah, band terakhir yang dimaksud adalah Relic Heart dari USA. Usai band saya tampil, mereka menyambangi kami dan ngobrol,” kenang Mikael saat tampil di International Indie Music Festival di ICE BSD.
“Mereka menanyakan umur saya, saya jawab 16 tahun. Lalu mereka bilang muda sekali, tapi kamu bermain bagus. Terus mereka meminta alamat IG, FB dan nomor telepon, Pendeknya, kami ngobrol, hingga mereka tampil di atas panggung,” jelas Mikael lagi.
Kolaborasi dengan Roy Jeconiah
Kesempatan datang tak selalu di saat yang tepat, begitulah yang sedang dihadapi oleh Mikael bersama Flight to Infinity. Meski demikian, mereka patut berbangga, karena permainannya mendapat apresiasi dari band dari asal Negeri Paman Sam.
Setelah merilis single setahun lalu, Mikael bersama Flight to Infinity langsung menggarap album. Kini album sudah memasuki tahap penyelesaian.
Salah satunya, membuat lagu yang pas buat berkolaborasi dengan sang senior, yakni Roy Jeconiah (ex-Boomerang). Roy Jeconiah kini membesarkan band Jecovox dan RI-1 bersama koleganya John Paul Ivan.
“Om Roy yang minta langsung dengan saya untuk berkolaborasi dalam albumnya nanti. Ini pun merupakan sebuah kebanggaan buat saya dan band. Seandainya saya harus mengeluarkan fee buat Om Roy tentu besar. Disini, kami berterima kasih sama Om Roy yang sudah mengapresiasi kami dengan tawarannya berkolaborasi,” tutup Mikael.
Seperti diketahui, Mikael bersama Clair Voyant, band sekolahnya di SMA Negeri 4, Tangerang Selatan pernah menyabet juara 2 pada ajang Festival band antar SMA se Indonesia.
Hasilnya, Clair Voyant berhak mewakili area regional Jabodetabek, untuk tampil di Grand Final yang berlangsung di Bandung, beberapa bulan silam. (Tumpak Sidabutar/KH)