
Kabarhiburan.com, Jakarta – “Teka-teki kehidupan kadang-kadang seperti permainan / Tak mudah kutemukan jawabnya”. Demikian sepenggal lirik lagu berjudul Teka Teki Hidup, yang dijadikan lagu tema pada serial ‘Jadi Ngaji’.
‘Jadi Ngaji’ sendiri merupakan serial bergenre religi terbaru milik GoPlay, saat ini sedang tayang dan bisa dinikmati melalui media Over The Top (OTT) di Indonesia.
Serial ini bercerita tentang perjalanan para karakter dalam menemukan esensi Ibadah yang sesungguhnya, dari yang pada awalnya terpaksa mengaji untuk memenuhi agenda pribadi masing-masing.
Berbekal pengalaman sebagai pecandu gim, Lukman, sang tokoh utama, berupaya mencari metode belajar mengaji yang efektif bagi murid-murid Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) lewat berbagai permainan dan interaksi seru lainnya.
Diproduksi oleh Arseri Creative House, serial ‘Jadi Ngaji’ membuat beberapa lagu tema sebagai musik latar serial ini. Lagu Teka-Teki Hidup, yang musiknya diciptakan oleh Khalishah Isyana dan liriknya ditulis oleh Muthia Zahra Feriani dijadikan lagu tema utama pada serial ‘Jadi Ngaji’.
Menggandeng Paul Partohap sebagai penyanyi dan pemain electrik piano, adalah mahasiswa kedokteran di Hamburg, Jerman yang banyak menghasilkan karya.

Paul Partohap
Memiliki latar belakang bermusik R&B, Gospel dan Korean Ballad, membuat Arseri Creative House yakin bahwa lagu Teka Teki Hidup bukan hanya sangat cocok untuk dibawakan oleh Paul, tapi juga dapat memberikan warna baru di telinga para pendengar.
Lagu ini merepresentasi bunyi dari cerita ‘Jadi Ngaji’, berkisah tentang hidup, di mana betapa hidup ini penuh dengan pertanyaan dan juga perjalanan menemukan berbagai jawaban.
Entah bagaimana Sang Pencipta meramu hidup bagi manusia yang seperti permainan, terkadang kita menang dan tak jarang kita juga bisa kalah. Manusia dalam hidupnya hanya perlu terus bermain dan menikmati setiap proses kecil sebagai perjalanan.
Yang membedakan Teka-Teki Hidup dengan lagu bertema religi lainnya adalah Khalishah Isyana sebagai komposer lagu ini menggunakan banyak efek suara 8-bit dan game karena tokoh utama dalam serial ini adalah seorang gamer.
Penulis lirik, Muthia Zahra Feriani juga mencoba mengaitkan hubungan manusia ke dalam dirinya sendiri sampai akhirnya terhubung dengan Sang Pencipta.
Lagu ini sangat dipengaruhi oleh musik K-pop sebagaimana serialnya yang juga sangat dipengaruhi oleh K-drama. Ruang eksplorasi ini sengaja diciptakan agar dapat menjadi alternatif untuk para pecinta musik Indonesia.
“Seneng banget akhirnya bisa nemuin performer yang pas, walaupun proses kreatifnya jarak jauh, kami di Jakarta dan Paul di Jerman. Alhamdulillah semuanya lancar dan sekarang karya ini bisa dinikmati oleh banyak orang. Semoga yang mendengarkan karya ini sama senangnya dengan kami yang membuatnya,” jelas Khalishah Isyana.
Lagu ini bisa didengarkan di Spotify, Apple Music, Joox, dan digital streaming platform lainnya mulai tanggal 4 Desember 2020. (Tumpak S)