
Nurkhasanah raih sukses di masa pandemi.
Kabarhiburan.com – Pandemi Covid-19 belum tahu kapan berakhir, jika disikapi dengan positif justru bisa membangkitkan kreativitas ekonomi untuk menambah pemasukan keluarga.
Maya Nurkhasanah sukses melakukannya. Ibu rumah tangga yang kesehariannya menjadi admin di Klinik pengobatan syaraf Kiki Hendrawan ini membuka usaha kuliner, berupa bakso hygienis tanpa pengawet yang enak dan lezat.
Kisah sukses tersebut dimulai dari jelang perayaan Idul Fitri 1441 H dalam suasana Pandemi Covid-19, beberapa bulan silam. Ketika itu, Maya iseng membuat bakso daging sapi dan daging ayam. Rencananya bakso bikinannya akan disajikan bagi keluarganya yang datang bersilaturahmi.
Tanpa diduga, dua keluarga adiknya, Tari dan Giarti, memberi kabar akan datang bersilaturahmi sekaligus melaksanakan Sholat Ied bersama keluarga Maya.
Usai Sholat Ied, mereka ramai-ramai menyantap bakso buatan Maya. Pujian pun berdatangan dari keluarga adik-adiknya.
“Baksonya, enak banget dan empuk. Kok bisa bikin bakso kayak gini? Kursus dimana?” Demikian pertanyaan yang bertubi-tubi dari kedua pasang adiknya.
“Ini masih coba coba aja, siapa tau bisa. Eh, ternyata bisa dan enak ya,” jawab Maya mulai merasa bangga. Apalagi, Giarti pun menawarkan diri untuk menjualnya.
“Pasti ada yang mau, apalagi sudah tahu rasanya. Lumayan bisnis baru di tengah situasi corona kayak gini. Nanti aku bantu jualan, deh,” usul Giarti.
Selang 3 pekan lepas lebaran, Maya mulai bergegas membuat bakso. Selain untuk dikonsumsi keluarga, Maya juga berniat untuk menjual bakso, sesuai saran Giarti.
Maya lalu mengabarkan kegiatannya bikin bakso kepada Giarti. Giarti pun datang untuk mengambil beberapa bungkus bakso yang akan ditawarkan kepada teman-temannya.
Hasilnya menggembirakan, bakso yang dibawa Giarti habis dalam hitungan jam, dibarengi pujian tentang nikmatnya bakso bikinan Maya.

Sajian bakso siap kirim dari Nurkhasanah
Berbagai pujian tersebut menguatkan rasa percaya diri Maya untuk memulai bisnis bakso tanpa merek ini untuk ditawarkan kepada teman-temannya. Seperti dugaan, pesanan mulai berdatangan dari teman-temannya sampai sekarang, sampai ada ada yang menawarkan kerjasama untuk membuka gerai bakso siap saji.
Hanya saja, Maya belum menyanggupi lantaran keterbatasan waktu. Apalagi, Maya merasa hanya bisa bikin bakso saja, belum sampai pada membuat kuah dan asesoris siap saji. Maya hanya menjual bakso sapi tanpa kuah.
Setelah sukses membuat bakso sapi, Maya mulai mencoba varian lain, yakni bakso ayam dan bakso tahu. Kali ini sudah dengan merek dagang, Immev Food.
Untuk bakso sapi, Maya memasang harga Rp 45.000 per pak berisi 50 butir bakso. Sementara bakso ayam Rp.40.000 per pak berisi 50 butir. Adapun bakso tahu dibanderol Rp. 20.000 per pak berisi 10 baso.
Kabar tentang Maya dengan bakso rumahannya, beredar cepat di kalangan pelanggan. Situasi ini sempat membuat Maya kewalahan melayani order pesanan, terutama soal waktu pengantaran.
”Alhamdulillah, sekarang pesanan lumayan banyak. Selain dari teman-teman, kalangan umum juga banyak, termasuk pengusaha katering,” ujar Maya. Ia juga kerepotan apabila pemesan berdomisili yang jauh dari rumahnya.
“Tetapi, terkadang si pemesan minta di gojekin atau grab. Mereka yang bayar ongkos kirim,” celoteh Maya, lalu memberitahukan tentang cara memesan bakso rumahan bikinannya.
“Cukup melalui whatsapp (WA) atau telpon ke 0812-1112-6565. Tinggal sebut bakso yang dipesan, berapa banyak serta harganya,” jelas Maya. (Tumpak Sidabutar/KH)