Kabarhiburan.com — Jakarta. Berawal dari pengalaman pribadi sebagai anak desa yang masih polos dan sederhana, waktu itu Boenerges Rismanto Aris Wibowo masih kelas 3 SD, sangat termotivasi karena ucapan tulus dari seorang guru, yang memberikan kata pujian saat Boenerges menyanyi di depan teman-teman sekelasnya. Berawal dari sini, ternyata dapat memberikan power, dorongan yang luar biasa pada dirinya, dari yang 2 kali tidak naik kelas saat itu, semenjak mendapat motivasi yang sederhana tersebut Boenerges bisa meraih paling tidak urutan 3 besar sampai di tingkat SLTA, bahkan di SLTA pernah mendapatkan beasiswa Supersemar.
Dari pengalaman yang sederhana dan dari keinginan dari hati yang tulus, lewat kegiatan seni/musik Boenerges ingin selalu memberikan dorongan, semangat dan motivasi pada siswa yang diajarkan untuk dapat menemukan rasa percaya dirinya yang tinggi sebagai modal untuk mampu memotivasi dirinya —- paling tidak dari dalam hatinya sendiri , dalam mengikuti proses kegiatan aktivitas belajar mengajar yang menyenangkan sehingga bisa lebih maksimal hasilnya, didalam proses meraih masa depannya.
Mengapa ia menamakan grup tersebut dinamakan Garam Nada? Apa makna Garam Nada ? Garam, menurut Boanerges merupakan barang yang amat sangat sederhana, harga terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat. Barang tersebut terdapat di mana-mana di rumah rakyat jelata sampai di Istana Negara. Fungsinya, sebagai penyedap rasa, penggugah selera. Dan, masih banyak lagi, diantaranya, sebagai obat penyembuhan, bahan pengawet.
Sementara, Nada Bunyi /suara yang memiliki frekwensi /getaran yang teratur. Dan, ansambe itu sendiri, tak lain permainan musik secara bersama-sama untuk memadukan berbagai nada menjadi suara yang harmonis enak didengar, dirasa dan indah dipandang mata, yang dapat menyegarkan jiwa, mengobati duka lara, bagi dirinya maupun yang mendengarkannya.
Maka, Ansambel Musik “ Garam Nada “ tak lain, suatu wadah yang terbuka untuk siapa saja tanpa mengenal perbedaan usia, latar belakang sosial, ekonomi, suku, agama dan budaya untuk bersama-sama belajar mengolah rasa dan karsa dalam vocal dan permainnan berbagai alat musik yang berbeda yang dapat bermanfaat bagi dirinya dan orang lain
Tujuan dari ansambel musik Gram Nada ini, diharapkan para siswa dapat termotivasi, bergaerah dan penuh semangat dalam belajar. Terobati saat terasa lelah, bete dan lainnya, sehingga terhindar dari rasa stres. Dapat juga siswa memiliki percaya diri yang tinggi yang merupakan power, modal yang sangat berharga bagi dirinya dalam mengejar dan meraih cita masa depannya dimanapun siswa berada. Memiliki rasa empati , rasa setia kawan yang tinggi tanpa memandang perbedaan. Dan, mampu menyalurkan energi ke aktivitas yang sangat positif dan bermanfaat serta masih banyak lagi manfaat yang didapatkan.
Dalam pementasan tahun ini di acara Festival Budaya Anak bangsa ke IX —- dalam rangka hari anak sedunia yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, pada pekan silam SD Mexico mementaskan 4 Pementasan. Lewat group “Garam Nada “ SD Mexico membawakan 2 buah lagu, yakni tajuk Satu Hati Satu Rasa, lagu ini saya ciptakan sendiri, karya dari Boanerges Rismanto Aris Wibowo
Lewat lagu ini, Boenerges ingin mengajak para siswa-siswi dan anak Indonesia memahami dan menjiwai pentingnya memiliki jiwa patriotisme dan memiliki karakter rasa persatuan dan kesatuan yang kuat, rasa kasih, rasa sayang dan rasa cinta Indonesia, sebagai generasi anak bangsa dan sesama bersaudara, sehingga tidak mudah terprovokasi pihak-pihak yang ingin memecah belah anak bangsa. Dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh, merupakan modal untuk membangun bangsa Indonesia, walaupun didalam berbagai perbedaan suku, ras, agama , budaya yang ada di Indonesia, bukan merupakan halangan, tapi justrusebaliknya, sebuah perbedaan adalah merupakan kekayaan yang harus kita syukuri sebagai Anugerah Tuhan yang harus dijadikan sebuah kekuatan yang dahsyat untuk membangun Indonesia. Sehingga rakyat Indonesia sejahtera dan Indonesia pastilah Jaya.
Tajuk Yamko Rambe Yamko, dengan membawakan lagu ini diharafkan para siswa- siswi semakin menghayati akan pentingnya kekayaan budaya yang ada di Indonesia, yang harus kita lestarikan bahkan kita kembangkan. Para siswa-siswi SD Mexico disamping menjaga dan melestarikan kekayaan budaya yang ada di Indonesia, juga membuka diri untuk mempelajari budaya luar yang memiliki nilai-nilai karakter yang baik diantaranya, seperti Tari Mexico, tari Wushu, Siswa-siswi SD Mexico telah menunjukkan prestasi yang luar biasa , telah dapat mengharumkan nama Indonesia, yang berhasil mendapatkan medali emas, perak, perunggu, lewat pertandingan –pertandingan di kancah nasional dan International.(M.Nizar/KH)