
Harry Koko Santoso selaku penasehat Samawe Adventure
Kabarhiburan.com – Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro di Jawa Tengah serta Gunung Marapi dan Gunung Singgalang di Sumatera Barat adalah empat dari 30 gunung yang merupakan gunung favorit bagi komunitas pecinta alam di Indonesia.
Kesanalah, komunitas Samawe Adventure melakukan ekspedisinya, yang diberi nama Samawe Adventure 30 Summit. Mereka akan memulainya dari Gunung Leuser di Aceh hingga Gunung Cartenz di Papua.
Komunitas Samawe Adventure menyatakan siap melakukan ekspedisi yang merupakan pertama kali di Indonesia. Ekspedisi rencananya akan berlangsung selama satu tahun, mulai Mei 2021 hingga Mei 2022 mendatang.
Raden Bambang Adi Wijaya, selaku pendaki utama Samawe Adventure menjelaskan bahwa gunung merupakan sumber mata air bagi kehidupan mahluk hidup termasuk manusia yang hidup di bawahnya. Karenanya, gunung perlu dijaga tetap lestari ekosistemnya, jangan sampai rusak, terutama oleh sampah plastik.
“Masalahnya pada masa sekarang, kalau kita naik gunung, maka akan lebih banyak menemukan sampah plastik daripada pemandangan,” ujar pria yang akrab disapa Awe, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (18/3).
Selain masalah sampah, Samawe Adventure ingin menunjukkan kepedulian terhadap adat dan budaya masyarakat yang tinggal di lereng gunung pada setiap pendakian, lalu merangkumnya dalam karya dokumenter guna mendukung promosi pariwisata Indonesia.
Lalu yang ketiga berbentuk buku yang merangkum perjalanan, pengalaman, informasi dan hasil eksporasi ekspedisi adat dan budaya.
“Output-nya berisi tentang persoalan lingkungan, budaya, termasuk di dalamnya membuat literasi mengenai 16 desa adat di Indonesia,” jelas Awe.

Raden Bambang Adi Wijaya alias Awe, selaku pendaki utama dalam Samawe Adventure.
Ia menambahkan, gunung-gunung di Pulau Jawa memang sudah sangat maju dari segi ekonomi masyarakat di sekitarnya.
“Tapi kalau kita menyeberang ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan pulau lainnya, perekonomian masyarakatnya belum terangkat dan tersampaikan informasinya kepada masyarakat luas,” jelas Awe.
Meski dalam situasi pandemi, tim Samawe Adventure menyatakan bersemangat melakukan penjelajahan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Kami mengusahakan output kegiatan ini ke dalam buku secara detail dan informative tentang gunung dan alam sekitarnya, termasuk desa adat dan pemainan tradisi anak-anak di sana. Selanjutnya, mengajak masyarakat untuk melestarikan alam yang sudah menghidupi kita,” pinta Awe.
Harry Koko Santoso selaku penasehat Samawe Adventure mengatakan bahwa Indonesia memerlukan kepedulian di segala bidang, termasuk gunungnya.
“Ekspedisi 30 puncak gunung di Indonesia oleh komunitas Samawe diharapkan akan memberi kontribusi positif bagi kelestarian alam dan pariwisata Indonesia. Ini akan menjadi contoh bagi generasi muda lainnya untuk merawat Indonesia kita,” pungkas Harry. (Tumpak S)